Keluar Cairan Kuning Kental Saat Buang Air Kecil? Ini Penyebabnya
26 July 2023 - by Nadira Maurizka
COPY LINK

Keluar Cairan Kuning Kental Saat Buang Air Kecil? Ini Penyebabnya

 

 

Penyakit-menular-seksual.jpg

 

Gonore merupakan penyakit menular seksual (sexually transmitted disease) yang didapatkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang telah terkena gonore. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Baik laki-laki maupun perempuan bisa mengalami gonore, namun biasanya laki-laki lebih banyak terinfeksi gonore dibandingkan dengan perempuan. Sering bergonta-ganti pasangan merupakan penyebab utama terinfeksi penyakit menular seksual, salah satunya adalah Gonore atau gonorrhea. Salah satu ciri utamanya adalah dengan munculnya cairan kuning kental atau nanah pada urin.

 

Baca Juga: Risiko Penyakit Akibat Gonta-ganti Pasangan Seksual!

 

 

Apa penyebab gonore?

 

Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri neisseria gonorrhoeae yang disebarkan melalui hubungan seksual (baik anal, oral, maupun vaginal). Sama seperti bakteri lainnya, kamu bisa terkena gonore hanya dengan menyentuh area terinfeksi pada seseorang.  Pada perempuan, bakteri ini menginfeksi area membran mukosa dari organ reproduksi termasuk serviks, rahim dan tuba falopi. Bagi laki-laki, gonore bisa menginfeksi saluran kemih. Selain itu gonore juga dapat menginfeksi area mulut, tenggorokan, mata dan rektum.

 

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum ditemui. Sayangnya, gonore pada banyak orang jarang ditemui gejalanya. Penyakit ini juga dapat ditularkan ke bayi dari ibu pengidap gonore saat proses melahirkan. Hal ini bisa sangat berbahaya bagi bayi, seperti kebutaan.



 

Ciri-ciri penyakit gonore

 

Meskipun pada kebanyakan pengidap gonore tidak memiliki gejala apapun, jika terdapat gejala biasanya meliputi;

 

Pada laki-laki

  • Keluarnya nanah pada kelamin setelah 14 hari terinfeksi (bisa berwarna putih, kekuningan atau kehijauan)
  • Sakit pada area skrotum, bisa terjadi bengkak pada area tersebut
  • Terasa sensasi terbakar saat buang air kecil

 

Pada perempuan

  • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • Terdapat darah di tengah siklus menstruasi
  • Mengalami keputihan lebih banyak daripada biasanya
  • Nyeri perut
  • Nyeri saat berhubungan seksual

 

 

Baca Juga: Sering Alami Keputihan? Normal Nggak Ya?

 

 

Pada perempuan, tidak jarang gonore bisa juga menyebabkan pelvic inflammatory disease (PID) jika sudah menyebar ke area rahim dan tuba falopi. PID ini bisa merusak tuba falopi dan berujung pada infertilitas dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Sedangkan pada laki-laki, komplikasi penyakit lain yang disebabkan oleh gonore juga bisa menyebabkan arthtitis, tenosynovitis, dan dermatitis. Apabila tidak segera diobati, gonore bisa meningkatkan risiko terkena HIV.

 

 

Apa yang harus dilakukan jika mengalami ciri-ciri di atas?

 

Apabila kamu sudah mengalami ciri-ciri di atas, kamu bisa langsung menemui dokter spesialis untuk melakukan tes urin. Selain tes urin, diagnosa gonore juga bisa dilakukan dengan tes swab urethal (untuk laki-laki) dan leher rahim (untuk perempuan).

 

Semua orang yang aktif secara seksual disarankan untuk menjalankan tes ini, terutama bagi yang sudah pernah terkena penyakit menular seksual sebelumnya. Hal ini dikarenakan gejala gonore biasanya tidak terlihat bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, lebih baik jika kita melakukan tes di awal sebagai langkah pencegahan.

 

Jika hasil dari tesnya merupakan positif gonore, kamu tidak perlu cemas karena gonore bisa disembuhkan apabila ditangani dengan tepat. Tetapi, jika gejala masih muncul setelah beberapa hari menerima pengobatan, kamu harus menemui dokter untuk ditinjau kembali.

 

Hal penting yang perlu kamu ketahui adalah gonore bisa menginfeksi kembali meskipun sudah sembuh. Makanya laki-laki dan perempuan yang terinfeksi gonore harus dites kembali 3 bulan setelah menjalankan pengobatan. 

 

 

Baca Juga: Penting! Sudahkah Kamu Vaksin HPV?

 

Happy-couple.jpg 

 

Namun tentu saja, selalu lebih baik mencegah daripada mengobati. Pencegahan gonore bisa dilakukan dengan menggunakan kondom lateks ketika berhubungan seksual. Setia dengan dengan satu pasangan saja juga bisa menghindari kamu dari penyakit menular seksual. 

 

Referensi:

WebMD (2021). Diakses pada 2023. Gonorrhea.

CDC (2023) Diakses pada 2023. Gonorrhea: Detailed Fact Sheet.

Tags :
Other Articles