Sering Alami Keputihan? Normal Nggak Ya?
15 June 2023 - by Nadira Maurizka
COPY LINK

Sering Alami Keputihan? Normal Nggak Ya?

 

Keputihan.jpg

 

Keputihan atau vaginal discharge merupakan kondisi yang umum dialami oleh perempuan mulai dari usia remaja yang disebabkan oleh perubahan level hormon estrogen. Keluarnya cairan atau lendir keputihan dari vagina bermanfaat untuk membuat vagina tetap bersih, lembab dan melindunginya dari infeksi. Biasanya, keputihan terjadi selama siklus menstruasi. 

 

Cairan keputihan yang normal memiliki ciri-ciri seperti berikut:

  • Tidak memiliki bau yang menyengat dan tidak sedap
  • Bening atau berwarna putih
  • Bisa terlihat kental dan lengket
  • Terasa licin dan basah

 

Warna, tekstur dan banyaknya keputihan bisa dipengaruhi oleh usia dan siklus menstruasi kamu. Keputihan bisa lebih banyak dari biasanya apabila kamu sedang hamil, aktif secara seksual atau sedang menggunakan alat kontrasepsi. Keputihan lebih sering terjadi ketika kamu mulai memasuki minggu menstruasi atau pada saat ovulasi.

 

 

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Jerawat Kamu Gatal

 

 

Kapan keputihan bisa dibilang abnormal?

 

Keputihan sering kali bisa membuat kamu khawatir dengan tekstur atau warnanya. Perubahan pada cairan keputihan perlu diwaspadai karena bisa mengindikasikan adanya infeksi jamur pada vagina. Tanda-tanda di bawah ini menunjukkan bahwa bisa ada masalah pada keputihan kamu:

 

  • Bau keputihan menjadi menyengat dan amis
  • Perubahan pada warna, biasanya ketika ia berubah warna menjadi kehijauan, keabu-abuan
  • Perubahan tekstur seperti agak berbusa atau seperti keju (agak kekuningan)
  • Muncul rasa gatal, panas dan kemerahan pada area vagina
  • Berdarah atau muncul flek di luar siklus menstruasi

 

 

Perubahan-perubahan tersebut biasanya disebabkan oleh infeksi. Infeksi yang umum dialami oleh perempuan saat mengalami keputihan abnormal adalah bacterial vaginosis. Bau amis dan busuk pada keputihan bisa menjadi tanda kamu mengalami infeksi ini. 

 

Infeksi lain yang sering dialami oleh perempuan adalah infeksi jamur (yeast infection). Infeksi jamur terjadi ketika pertumbuhan jamur meningkat di area vagina. Infeksi ini membuat keputihan menjadi lebih kental dan terlihat seperti serpihan kecil keju cottage. Infeksi jamur tidak menimbulkan bau. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kamu terkena infeksi jamur adalah ketika kamu  sedang stres, menggunakan pil KB, sedang hamil, memiliki diabetes, atau sedang mengonsumsi antibiotik lebih dari 10 hari.

 

Keputihan juga bisa menjadi tanda awal penyakit yang lebih serius seperti gonorrhea, herpes kelamin, radang panggul, human papillomavirus (HPV) atau kanker serviks. Apabila kamu mengalami keputihan abnormal yang disertai dengan nyeri saat buang air kecil, demam, sakit pada area bawah perut, segera hubungi petugas kesehatan ya!



Baca Juga: Benarkah Stress Bisa Menyebabkan Jerawat?

 

 

Cara atasi keputihan abnormal

 

Atasi-keputihan-abnormal.jpg

 

Jika kamu sudah mengamati adanya perubahan abnormal dalam cairan keputihan, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan siklus menstruasi dan gaya hidup yang kamu jalani. Pemeriksaan seperti swab di area vagina mungkin dilakukan apabila dokter belum bisa mendiagnosa keluhan kamu melalui pengamatan awal.

 

Meskipun keputihan termasuk normal, keputihan masih bisa diatasi. Berikut hal-hal yang kamu bisa lakukan di rumah untuk mengatasi keputihan yang berlebihan:

 

1. Membasuh area vagina dengan air.

Menghindari sabun untuk area kewanitaan merupakan langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan menghindari keputihan abnormal. Terlalu sering membersihkan vagina dengan cairan melalui selang (douching) bisa memperburuk keputihan.

 

2. Mengeringkan area vagina sebelum menggunakan celana dalam

Penting bagi kamu untuk memastikan area vagina sudah benar-benar kering setelah mandi atau setelah buang air kecil agar area vagina tidak lembab. Kondisi area vagina yang terlalu lembab mempermudah bakteri dan jamur untuk berkembang biak.

 

3. Menggunakan celana dalam katun

Pemakaian celana dalam berbahan katun dan breathable juga bisa membantu mengurangi kelembaban area vagina yang berlebihan. Jangan lupa untuk rutin mengganti celana dalam kamu agar tetap bersih.

 

 

Baca Juga: Risiko Penyakit Akibat Gonta-ganti Pasangan Seksual!

 

 

Kalau kamu masih merasa keputihan kurang nyaman, kamu bisa menggunakan pantiliner yang tanpa pengharum untuk menampung cairan keputihan. Terutama saat menjelang masa menstruasi. Selalu perhatikan perubahan yang terjadi pada cairan keputihan kamu agar infeksi bisa cepat didiagnosa dan ditangani dengan tepat!



Referensi:

 

Healthline (2023). Diakses pada 2023. Everything You Need to Know About Vaginal Discharge.

NHS (2021). Diakses pada 2023. Vaginal Discharge.

Nemours Teens Health (2018). Vaginal Discharge: What’s Normal, What’s Not.

Tags :
Other Articles