Jadi Jerawatan Sejak Hamil? Kok Bisa?
03 July 2024 - by Nadira Maurizka
|
Pada masa kehamilan, tubuh kamu mungkin akan mengalami segenap perubahan yang signifikan. Ada yang kulitnya menjadi semakin glowing, lembab dan rambut yang semakin halus. Namun, banyak juga yang justru mengalami kulit berjerawat, flek hitam dan kulit kusam di beberapa area tubuh. Hal ini bisa membuat kamu tidak nyaman dan tidak percaya diri, tapi perubahan kulit saat hamil cukup umum dialami.
Kira-kira kenapa ya semenjak hamil, kulit wajah jadi mudah berjerawat? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: Pil KB Bisa Mengobati Jerawat?
Selain jerawat, ada beberapa kondisi kulit lainnya yang bisa juga terjadi ketika kamu sedang hamil, seperti;
Namun, kulit berjerawat menjadi hal yang paling sering dialami oleh perempuan ketika hamil. Hal ini dikarenakan saat hamil, tubuh kamu mengalami perubahan pada hormon, sistem imun, metabolisme hingga pembuluh darah. Perubahan ini dialami oleh lebih dari 90% perempuan yang sedang hamil.
Biasanya, jerawat pada ibu hamil merupakan jerawat yang meradang dan bisa semakin banyak saat memasuki trimester ke 2 dan 3. Apabila kamu sedang hamil pada usia di bawah 25 tahun, baru pertama kali hamil dan sering mengalami menstruasi yang tidak teratur, kondisi kulit berjerawat mungkin akan kamu alami saat hamil.
Perubahan hormon menjadi salah satu penyebab utama yang membuat kulit pada ibu hamil menjadi rentan berjerawat. Perubahan hormon ini dapat membuat kelenjar minyak pada kulit memproduksi lebih banyak dan menyumbat pori-pori.
Penggunaan skincare seringkali dihindari dan terkesan menakutkan. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena para ahli menentukan bahwa kebanyakan krim topikal boleh dan aman digunakan untuk ibu hamil. Beberapa kandungan yang aman untuk mengatasi jerawat pada ibu hamil, yaitu:
Kandungan di atas mampu mengatasi jerawat meradang yang sering dialami ibu hamil. Tentu saja jumlah kandungan yang disarankan adalah kurang dari 5% untuk menghindari dampak pada janin. Glycolic acid dan lactic acid pun juga aman digunakan saat masa kehamilan dan menyusui karena penyerapannya ke dalam kulit cukup minim.
Untuk memudahkan kamu, kamu bisa menghindari kandungan skincare di bawah ini untuk menghindari risiko kerusakan janin;
Terserapnya turunan vitamin A tersebut secara berlebihan dapat merusak organ di dalam tubuh janin. Kandungan skincare di atas bisa lebih aman digunakan setelah melahirkan atau pada saat menyusui, namun dengan konsultasi dokter terlebih dahulu, terutama untuk obat oral.
Baca Juga: Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat dengan Ultrasound? Ini Penjelasannya!
Penelitian mengenai kandungan skincare khusus untuk masalah jerawat pada ibu hamil dan menyusui sebenarnya cukup terbatas. Merek skincare jerawat lebih banyak menargetkan kandungannya untuk kulit berjerawat pada umumnya. Meskipun begitu, saat ini sudah ada beberapa merek skincare yang aman digunakan untuk pre-teens maupun ibu hamil dan menyusui. Yang pasti, kamu harus lebih selektif lagi dalam memilah skincare apa saja yang aman untuk kamu dan calon bayi!
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar masalah jerawat, yuk segera konsultasilkan dengan dokter spesialis kulit, di sini!
Referensi:
DermNet (2014). Diakses pada 2024. Acne in pregnancy.
PubMed Central (2011). Diakses pada 2024. Safety of skin care products during pregnancy.
PubMed Central (2014). Diakses pada 2024. Pregnancy and Skin.
PubMed Central (2023). Diakses pada 2024. Treatment of Acne Vulgaris During Pregnancy and Lactation: A Narrative Review.
Other Articles
|