Dampak Buruk Sinar UV Ekstrem di Indonesia untuk Kesehatan Kulit
16 May 2023 - by Nadira Maurizka
|
Apakah kamu merasakan kalau suhu beberapa hari ini terasa panas? Hal ini disebabkan oleh terjadinya hot spells yang ternyata juga ada korelasinya dengan fenomena heat wave di beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Hot spells merupakan fenomena di mana suhu rata-rata udara di atas 28 derajat celcius dalam beberapa hari. Meskipun tidak separah heat wave, kenaikan suhu tetap harus diwaspadai bagi kesehatan kulit kamu.
Kenaikan suhu nyatanya berbanding lurus dengan tingginya indeks sinar ultraviolet yang terjadi di Indonesia. UV Index di sebagian wilayah di Indonesia mencapai level 8 hingga 10 atau risiko bahaya sangat tinggi. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyarankan agar masyarakat untuk meminimalisir kegiatan luar ruang dari pukul 10 hingga 4 sore.
Baca Juga: Sering Bikin Keliru! Ini Perbedaan Sunscreen dan Sunblock
Sinar ultraviolet (UV) merupakan gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari. Mengetahui indeks sinar UV bisa membantu kamu mengetahui kapan waktu terbaik untuk berjemur dan menghindari saat indeks sinar UV sedang tinggi karena bisa berbahaya untukmu.
Terdapat tiga jenis radiasi ultraviolet yang dibagi berdasarkan rentang gelombangnya, yaitu ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet C (UVC). Namun, UVA merupakan sinar yang paling banyak sampai ke bumi karena sama sekali tidak diserap oleh lapisan ozon.
Indeks sinar UV 8-10 tergolong sebagai “very high” dalam risikonya dan bisa membuat kulit dan mata cepat rusak apabila banyak beraktivitas di siang hari tanpa pelindung tambahan seperti kaca mata hitam dan baju lengan panjang.
Terlalu lama terpapar sinar matahari saat indeks UV sedang tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan kamu, beberapa di antaranya adalah;
Semua orang berisiko terkena kanker kulit melalui radiasi sinar UV ini. Namun, kemungkinan munculnya kanker kulit bisa semakin tinggi apabila kamu sering beraktivitas di luar ruang pada siang hari tanpa pelindung kulit seperti yang diimbau oleh BMKG. Simak juga hal-hal di bawah ini yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit;
Jika kamu masuk dalam salah satu kategori di atas, kamu mungkin mau lebih berhati-hati dalam beraktivitas di siang hari terutama pada saat indeks UV sedang tinggi.
Cuaca panas yang ekstrem bukan hanya membuat kamu semakin terasa gerah, tapi juga membahayakan kesehatan kulit kamu. Untuk mencegah risiko, lakukan cara ini untuk melindungi kulit dari sinar UV ekstrem:
Baca Juga: Cek Index UV Agar Tahu Waktu Berjemur yang Aman
Nah, itu dia langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk terhindar dari risiko kanker kulit akibat indeks sinar UV yang tinggi. Sebagai bagian tubuh yang paling luas, sudah semestinya kamu memberikan perhatian lebih pada kulit untuk melindunginya. Jika kamu memiliki keluhan seputar masalah kulit akibat terpapar sinar matahari, konsultasikan secara gratis dengan dokter di sini ya!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (2022). Diakses pada 2023. UV Radiation.
CNBC Indonesia (2023). Diakses pada 2023. Cuaca Panas Mendidih di RI Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya.
BMKG (2023). Diakses pada 2023. Indeks Sinar Ultraviolet (UV).
Other Articles
|