Description
Treatment
Skincare
Video
ASK DOCTOR
Gummy Smile
written by Raesindy Dzufriana
Medical review by dr. Yuri Yoga, Sp.DV
Last updated 06-August-2024

Gummy Smile

 

Gummy smile adalah suatu kondisi ketika proporsi gigi, gusi dan rahang atas tidak selaras satu sama lain. Kondisi tersebut sering menimbulkan permasalahan estetik. Sehingga saat kamu tersenyum menampilkan bagian gusi yang lebih terlihat. Biasanya dokter akan menyebutnya dengan excessive gingival display

 

Persepsi tentang gummy smile biasanya ditandai dengan kondisi:

  • Tinggi dan bentuk gigi yang tidak sesuai
  • Sudut rahang tidak seimbang dengan bagian wajah
  • Cara bibir bergerak saat tersenyum

 

Terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa individu dengan gummy smile, didominasi 14% di antaranya wanita dan 7% lainnya adalah pria, selain itu di antara penderitanya 10% dari orang dewasa berusia 20 hingga 30 tahun.

 

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Filler

Apa penyebab gummy smile?

Anak-dengan-gummy-smile.jpg

 

Senyum merupakan hal yang seharusnya membuat seseorang terlihat lebih menarik, umumnya saat tersenyum tampilan gusi sebanyak 2 mm masih menjadi hal yang wajar, akan tetapi seseorang yang dianggap telah memiliki gummy smile yaitu ketika bagian gusi terlihat sekitar 3-4 milimeter atau lebih ketika tersenyum. Lalu apa saja yang menjadi penyebab seseorang memiliki kondisi gummy smile:

 

1. Genetik

Peran faktor yang satu ini cukup dominan, karena ketidak seimbangan hormon pada bagian mulut sehingga mengakibatkan anatomi seperti kombinasi rahang besar, ukuran gigi terlalu kecil, pertumbuhan gusi yang tidak wajar yang dikenal sebagai hipertrofi gingiva. 

 

2. Kebersihan gigi yang buruk

Masalah ini biasanya didukung ketika pasien menggunakan kawat gigi. Kawat gigi akan membuat seseorang lebih sulit dalam membersihkan giginya sehingga menyebabkan plak menumpuk hingga terjadi peradangan/infeksi pada gusi.

 

3. Erupsi gigi yang tidak normal

Gummy smile dapat terjadi karena erupsi gigi yang kurang optimal, sehingga menyebabkan sebagian permukaan mahkota gigi tertutup oleh jaringan gusi yang membuat tampilan gusi lebih lebar. Jaringan gusi yang berlebihan lantas menutup gigi sehingga gigi tampak lebih kecil proporsinya, meskipun gigi tersebut sebenarnya memiliki panjang yang tepat.

 

4. Otot bibir atas yang lebih hiperaktif

Penyebab lain dari gummy smile yaitu otot pada bibir bagian atas bekerja secara hiperaktif.  Bibir hiperaktif terjadi ketika otot-otot di bibir atas mengangkat bibir terlalu tinggi. Biasanya terjadi karena terlalu sering menggunakan otot-otot tersebut dapat menyebabkan bibir atas terangkat dan mengekspos jaringan gusi.

 

5. Obat-obatan

Terkadang beberapa obat-obatan dapat mempengaruhi gusi. Seperti obat pencegah kejang, penekan sistem kekebalan, atau mengobati tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan.

 

Baca Juga: Krim Dokter Bikin ketergantungan? Cek Faktanya Yuk!

Apakah gummy smile berbahaya?

Senyum merupakan suatu tanda keindahan alami yang dimiliki seseorang. Memiliki gummy smile atau gusi yang yang lebih terlihat sebenarnya tidak berakibat pada kondisi kesehatan mulut. Hanya saja beberapa orang akan merasa terganggu secara estetika, karena ketika tersenyum terdapat 3 komponen yang mempengaruhi, yaitu gigi, gusi dan bibir.

Kondisi yang membuat tidak percaya diri ini bahkan mengganggu, sebagian besar terjadi pada wanita. Sehingga beberapa mencari solusi untuk memperbaiki masalah gummy smile-nya supaya mendapatkan penampilan terbaik.

Apakah gummy smile bisa dicegah?

Kondisi gummy smile biasanya terlihat pada saat kamu tersenyum atau tertawa yang disebabkan oleh bentuk bibir atau gigi kamu. Sehingga penampakannya tidak bisa dicegah. Namun, kamu bisa memperbaikinya dengan melakukan treatment.

Apakah gummy smile dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya?

Umumnya kondisi gummy smile tidak menyebabkan masaha kesehatan yang serius. Namun, apabila gummy smile kamu disebabkan oleh gusi yang membengkak dan kemerahan, hal ini bisa berbahaya. Apabila dibiarkan saja, gusi yang membengkak bisa menyebabkan periodontitis.

Bagaimana cara mengatasi gummy smile?

Terdapat beberapa pengobatan untuk memperbaiki gummy smile, akan tetapi setiap proses membutuhkan konsultasi oleh dokter sesuai masalah yang kamu rasakan. Jika kamu mengalami gummy smile maka di bawah ini akan dijelaskan dua cara yang aman direkomendasikan oleh dokter untuk memperbaiki masalah gummy smile, yaitu:

 

1. Botox (Botolinum toxin)

 

Botox.jpg

 

Proses dilakukan secara minimal invasif, dengan perawatan yang cepat dan murah dibanding proses bedah. Proses ini biasanya mulai membuahkan hasil setelah 2 minggu proses dan dapat diulang setiap 4-6 bulan.

 

Botox dilakukan dengan menyuntikkan cairan dengan tujuan mengendurkan otot-otot di bibir atas dan membatasi naiknya bibir atas saat tersenyum, sehingga gusi akan tetap tertutup. Mungkin suntikan botox menyebabkan sedikit ketidaknyamanan dan membutuhkan perawatan berulang. Tindakan botox ini aman dilakukan, jika dilakukan oleh dokter yang berkompeten dan lokasi penyuntikkan yang tepat.

 

2.   Bedah bibir dan gusi

 

Bedah-bibir.jpg

 

Proses bedah ini biasanya tidak perlu proses pengulangan, akan tetapi biaya yang dikeluarkan juga akan lebih besar. Biasanya treatment ini dilakukan jika bibir kamu adalah penyebab gummy smile. Prosedur ini mengubah posisi bibir, terhadap gigi yang dilakukan dengan menghilangkan bagian jaringan ikat dari bagian bawah bibir atas. Mungkin dilihat dari prosedur hingga pemulihannya akan cukup lama namun hasilnya sendiri dapat bertahan lebih lama.

 

Baca Juga: Baby Botox, Investasi Dini untuk Kaum Gen Z

Referensi

  • Effect of lip position and gingival display on smile and esthetics as perceived by college students with different educational backgrounds. Zhawawi Khalid. 2013.
  • Excessive Gingival Display. Brizuela Melina.2022.
  • Healthline. What to Know About a Gummy Smile. Rebecca Joy Stanborough. 2020.
  • Izraelewicz-Djebali E, Chabre C. Gummy smile: orthodontic or surgical treatment? Dentofacial Anom Orthod 2015;18:102.
  • Published online: 04 September 2015.Sharma A, Sharma S, Garg H, Singhal V, Mishra P. Lip repositioning: A boon in smile enhancement. J Cutan Aesthet Surg 2017;10:219-22.
  • Sabri R. The eight components of a balanced smile. J Clin Orthod 2005;39:155-67.
  • Pausch NC, Katsoulis D. Gender-specific evaluation of variation of maxillary exposure when smiling. J Craniomaxillofac Surg 2017;45:913-20.
  • Bhola M, Fairbairn PJ, Kolhatkar S, Chu SJ, Morris T, de Campos M. LipStaT: The Lip Stabilization Technique- Indications and Guidelines for Case Selection and Classification of Excessive Gingival Display. Int J Periodontics Restorative Dent 2015;35: 549-59.
  • Wu H, Lin J, Zhou L, Bai D. Classification and craniofacial features of gummy smile in adolescents. J Craniofac Surg 2010;21:1474-9.
  • Charrier JB. Orthognathic surgery of adults and facial aesthetics. J Dentofacial Anom Orthod 2012;15:302.
  • Roe P, Rungcharassaeng K, Kan JYK, Patel RD, Campagni WV, Brudvik JS. The Influence of Upper Lip Length and Lip Mobility on Maxillary Incisal Exposure. Am J Esthet Dent 2012;2:116-125.
  • Rossi R, Brunelli G, Piras V, Pilloni A. Altered passive eruption and familial trait: a preliminary investigation. Int J Dent 2014; 2014:874092.
  • Polo M. Botulinum toxin type A (Botox) for the neuromuscular correction of excessive gingival display on smiling (gummy smile). Am J Orthod Dentofacial Orthop 2008;133:195-203.


Recently Answered

Newest Question

Most Popular

Sort by