Procedure
Radiofrekuensi (RF)
by. Raesindy Dzufriana
Medical review by dr. Hari Darmawan, Sp.KK
Last updated 21-August-2024
Cost Rp750.000 - Rp2.250.000
Recov. Time no downtime
Type Non-Surgical
Description
Concern
ASK DOCTOR
Review
Before After
Video
Clinic
Doctor
Radiofrekuensi (RF)

Apa itu Radiofrekuensi (RF)?

 

Radiofrekuensi adalah perawatan dengan menggunakan teknologi yang menghantarkan energi panas yang akan mendorong produksi elastin dan kolagen baru pada lapisan dermis menggantikan elastin dan kolagen yang mulai berkurang karena faktor usia. Perawatan ini efektif untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti mengencangkan kulit kendur, mengurangi lemak pada bagian tubuh, menghilangkan kerutan wajah hingga peremajaan lapisan kulit yang dilakukan tanpa metode operasi dan merusak lapisan kulit atas. 

Biasanya perawatan ini digunakan untuk bagian dahi, kantung mata, pipi, bagian tengah wajah, garis rahang, leher dan tubuh lainnya.

 

Baca juga: Cara menghilangkan kantung mata

Apakah hasil perawatan radiofrekuensi (RF) bersifat permanen atau sementara?

Hasil perawatan radiofrekuensi (RF) ini bersifat sementara. Perawatan ini cukup efektif bagi kamu yang baru memiliki tanda penuaan di usia 20 tahun ke atas.

Siapa saja orang yang disarankan melakukan perawatan radiofrekuensi?

Biasanya perawatan kulit wajah yang kendur, diinginkan oleh pasien dengan rentang usia 30 hingga 50 tahun karena tingkat keelastisan kulit mulai menurun. Namun tidak jarang remaja di usia 20 tahun menginginkan perawatan radiofrequency guna meniruskan pipi dan membuat kontur wajah lebih tegas. Selain itu perawatan ini juga dapat digunakan pada tubuh seperti membakar lemak berlebih, bekas selulit dan stretchmark setelah masa kehamilan.

 

Tidak disarankan apabila memiliki kriteria kondisi sebagai berikut:

  • Memiliki infeksi aktif pada kulit 
  • Sedang hamil dan menyusui
  • Mengalami gangguan syaraf atau otot
  • Memiliki implan logam pada tubuh



Apa saja jenis-jenis radiofrekuensi?

 

          jenis-jenis radiofrekuensi

1. Monopolar RF

Jenis monopolar RF menggunakan ujung elektroda tunggal yang menghantarkan energi pada ruang antara elektroda dengan plat grounding. 

Mekanisme perawatan monopolar RF adalah menghasilkan panas yang menyebabkan dua efek berbeda pada kolagen. Pertama, panas akan menghancurkan ikatan hidrogen untuk mengubah struktur triple helix, akhirnya memicu kontraksi dari kolagen. Kedua, kontraksi bertahap seiring dengan proses pemulihan luka akan memicu regenerasi kolagen.

 

2. Bipolar RF

Perbedaan mendasar antara bipolar dengan monopolar RF adalah konfigurasi elektroda. Monopolar RF menggunakan hanya satu elektroda yang ditempatkan pada kulit dan membutuhkan plat grounding di sisi lainnya, sementara bipolar RF menggunakan dua elektroda untuk kontak dengan kulit dan arus listrik mengalir antara dua elektroda tersebut. 

 

Namun, kekurangan bipolar RF adalah kedalaman penetrasinya. Monopolar RF bisa mencapai kedalaman penetrasi dari arus yang dipancarkan namun dengan rasa panas/nyeri yang lebih terasa. Sedangkan untuk bipolar RF, tidak bisa melakukan penetrasi dengan dalam namun memiliki energi yang lebih terkontrol serta minim rasa nyeri.

 

Mekanisme perawatan bipolar RF serupa dengan monopolar RF, di mana energi yang dipancarkan menghasilkan kontraksi kolagen pada dermis, proses inflamasi, dan kontraksi pada fibrous septa.

 

3. Multipolar RF

Jenis multipolar RF ini dapat melakukan penetrasi dan menembus kedalaman yang telah ditentukan. Kedalaman penetrasi ditentukan oleh jarak antar kutub pada aplikator multipolar RF di perangkat. Multipolar RF memiliki tambahan polar sehingga bisa penetrasi lebih dalam namun dapat dilimitasi.



Bagaimana prosedur selama perawatan radiofrekuensi?

Sebelum melakukan perawatan, hindari kegiatan yang akan membuat kulit iritasi dan kemerahan seperti berjemur. Dokter akan mengoleskan krim anestesi pada area yang akan dilakukan perawatan radiofrekuensi. Setelah krim anestesi mulai bekerja, gel sebagai pelapis dioleskan ke area perawatan sebagai penghalang antara lapisan permukaan kulit dan aplikator. Setelah itu aplikator radiofrekuensi diletakkan pada wajah untuk membantu dokter dalam menavigasi kulit agar penerapan merata, sambil mengirimkan energi panas radiofrekuensi. Aplikator harus bergerak sesuai dengan garis kulit. Lalu energi yang dihasilkan membuat kulit bergetar yang menghasilkan panas pada jaringan kulit, kemudian arus panas ini menembus hingga lapisan dermis kulit terangkat sehingga terciptanya kolagen baru untuk mengencangkan kulit. Gelombang radiofrekuensi dapat menghangatkan lapisan dalam kulit wajah antara  30-40° celsius.

 

 

Perawatan radiofrekuensi pada wajah biasanya memakan waktu sekitar 20-40 menit sedangkan jika perawatan ini digunakan untuk tubuh dapat memakan waktu 1-2 jam. Selama perawatan kamu akan merasakan sensasi panas dalam setiap kali energi radiofrekuensi dikirim ke kulit.

Apa yang terjadi setelah perawatan radiofrekuensi?

Setelah melakukan perawatan, dokter akan memperbolehkan kamu untuk kembali beraktivitas, tetapi umumnya kamu akan merasakan panas pada kulit selama 1-2 jam. Dokter akan menyarankan penggunaan gel pendingin kulit, bantalan es, ditambah sunscreen dan krim pelembab wajah untuk mengurangi efek samping yang mungkin terjadi setelah tindakan RF. 

 

Baca juga: Kandungan Tranexamic Acid, Bantu Hilangkan Masalah Jerawat.

Apakah perawatan radiofrekuensi memiliki efek samping?

Hampir setiap perawatan memiliki efek samping, begitu juga dengan radiofrekuensi. Namun perawatan ini tergolong memiliki efek samping yang ringan dan biasa terjadi, seperti:

  • Pembengkakan disertai nyeri ringan dan kemerahan
  • Lecet di sekitar area perawatan
  • Risiko alergi

Kapan hasil perawatan radiofrekuensi terlihat?

Biasanya, hasil mulai terlihat dalam waktu beberapa hari hingga satu minggu setelah masa pembengkakan di kulit. Untuk hasil yang lebih maksimal, dokter menyarankan perawatan dilakukan setiap satu bulan sekali. Hasil maksimal akan didapatkan setelah lima bulan perawatan secara rutin, serta mengkombinasikan perawatan lain seperti laser, botulinum toxin, atau filler. Namun hal ini semua tergantung pada kebutuhan kulit masing-masing pasien.

Apa yang harus dihindari setelah perawatan radiofrekuensi?

Setelah kamu menjalani radiofrekuensi, sebaiknya perlu menghindari paparan sinar matahari secara langsung usahakan tetap berada di dalam ruangan, jangan mencuci muka menggunakan facial foam, tidak menggosok wajah dengan kuat terlebih dahulu serta hindari penggunaan make up berlebihan hingga lapisan kulit kembali seperti semula. 

Berapa kali harus melakukan radiofrekuensi (RF) untuk mendapatkan hasil maksimal?

Biasanya kamu bisa melihat perubahan setelah perawatan radiofrekuensi (RF) setelah 2 bulan. Namun untuk hasil yang maksimal, beberapa orang disarankan untuk mengulang perawatan 2-6 kali lagi.

Apa kelebihan dan kekurangan dari perawatan radiofrekuensi?

Kelebihan Radiofrekuensi:

  • Dapat dilakukan oleh berbagai rentang usia dan jenis kelamin
  • Satu perawatan mengandung banyak manfaat untuk tampilan wajah dan tubuh
  • Menggunakan teknik yang tidak memakan banyak efek samping dibanding perawatan pencegahan penuaan lainnya 
  • Manfaat yang dihasilkan dapat terlihat dalam satu kali perawatan

 

Kekurangan Radiofrekuensi:

  • Beberapa gel pelapis radiofrekuensi tidak dapat diprediksi dan bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif.
  • Terdapat risiko radiasi dari sinar radiofrekuensi

 

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar Radiofrekuensi, silakan tanya dokter disini ya!

Referensi

  • Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Radio Frequency (RF) Skin Tightening.
  • Heatline (2020). What is Radiofrequency Skin Tightening?
  • Consulting Room (2020). Radiofrequency for Facial Rejuvenation Information.
  • Research Gate (2019). Radiofrequency: Review of literature
  • Get The Gloss (2019). 7 Things You Need to Know About Radiofrequency Treatments


Recently Answered

Newest Question

Most Popular

Sort by



Other Articles