Suntik Putih Berujung Terkena Autoimun? Begini Penjelasannya!
14 September 2023 - by Nadira Maurizka
COPY LINK

Suntik Putih Berujung Terkena Autoimun? Begini Penjelasannya!

 

Tahun waktu lalu viral video TikTok seorang perempuan asal Jombang yang didiagnosa terkena autoimun akibat sering melakukan suntik putih. Sebelumnya, pemilik akun TikTok tersebut mengalami gejala seperti rambut rontok, ruam di kulit dan sesak nafas hingga akhirnya beliau memeriksakan diri ke rumah sakit. 

 

Efek-samping.jpg

 

Cerminan kulit putih sebagai kulit yang lebih cantik ini kerap dijadikan sebuah trik promosi bagi banyak produk kecantikan. Mulai dari makeup yang bisa mencerahkan wajah dengan cepat, skincare yang over claim hingga perawatan tubuh ilegal.  Privilege yang menempel dengan kulit putih membuat banyak orang tergiur untuk mencerahkan kulitnya dengan instan tanpa mengindahkan efek samping yang bisa mereka dapatkan. Salah satunya dengan melakukan treatment suntik putih. 

 

Sebenarnya, apa sih suntik putih itu dan apakah memang sangat berbahaya bagi tubuh? Yuk simak penjelasannya di sini!



Baca Juga: Hati-hati Maraknya Peredaran Vitamin C Injeksi yang Ilegal!

 

 

Apa sih suntik putih itu?

 

Suntik putih atau bisa dikenal juga dengan infused whitening merupakan sebuah perawatan dalam bidang estetika untuk mencerahkan atau memutihkan kulit. Infus whitening dengan suntik putih sebenarnya mirip, yang membedakan hanya dosis pemberiannya saja.  Sebelum itu, bahan kosmetik yang memiliki kandungan untuk memutihkan kulit memang sudah lama digemari oleh masyarakat Asia terutama di Indonesia. 

 

Suntik-putih.jpg

 

Suntik putih atau infus whitening ini bisanya mengandung campuran dari beberapa vitamin yang ditujukan untuk mencerahkan seperti vitamin C dan B kompleks, glutathione, antioksidan, kolagen, dan masih banyak lagi. Tujuan dari campuran bahan tadi adalah untuk menekan produksi dan aktivitas enzim tirosinase untuk membentuk melanosit. Melanosit merupakan sel pigmen yang bisa memberikan warna pada kulit kamu.

 

Namun, hasil dari suntik putih ini tidak permanen. Ini dikarenakan tubuh selalu memproduksi sel melanosit. Oleh karena itu, pasien suntik putih biasanya melakukan pengulangan treatment hingga hasil putihnya tercapai.



Amankah suntik putih untuk dilakukan?

 

Pada dasarnya, kandungan dari injeksi ini merupakan vitamin yang bisa bermanfaat bagi tubuh apabila dilakukan dengan prosedur yang higienis dan benar. Tapi, kandungan utama injeksi ini, yaitu glutation, belum dipastikan bisa memberikan efek mencerahkan yang signifikan seperti yang diklaim oleh promosi klinik-klinik kecantikan.

 

Berdasarkan penelitian sejauh ini, glutation belum terbukti memilliki kemampuan yang bisa memutihkan kulit. Tapi justru memberikan manfaat untuk melembabkan dan mengurangi keriput halus pada kulit. Di Amerika Serikat sendiri, FDA (Food and Drug Administration) belum mengeluarkan izin resmi terkait keamanan suntik putih. Mengingat juga tingginya demand untuk mendapatkan kulit putih dan cerah, membuat banyak klinik yang tidak kredibel juga ikut “menghadirkan” treatment suntik putih meskipun belum mengantongi izin dari BPOM.

 

Efek samping dari suntik putih juga umum dialami oleh para pasiennya. Beberapa di antaranya seperti;

  • Ruam merah-merah di sekujur tubuh;
  • Reaksi alergi kandungan dari komposisi injeksi;
  • Sakit kepala;
  • Sesak nafas;
  • Diare;
  • Hingga shock anafilaktik.

 

Nah, banyak sekali bukan pertimbangan yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan suntik putih ini. Memiliki kulit yang sehat merupakan hal yang paling penting. Namun, kulit sehat belum tentu putih, lho. Jika kamu merasa kulit kamu kusam akibat sering terpapar sinar matahari, kamu bisa menggunakan skincare yang mengandung pencerah alami seperti Vitamin C atau niacinamide untuk hasil yang lebih natural dan yang pasti aman! 

 

 

Baca Juga: Benarkah Gabungan Vitamin C dan Niacinamide Berbahaya?

 

 

Kalau kamu masih punya pertanyaan atau keluhan seputar warna kulit yang tidak rata atau masalah kulit lainnya, jangan ragu untuk segera menanyakannya di sini ya!



Referensi:

Journal of Pakistan Association of Dermatologists (2016). Diakses pada 2023. Efficacy of intravenous glutathione vs. placebo for skin tone lightening.

PubMed Central (2020). Diakses pada 2023. Systemic Glutathione as Skin-Whitening Agent in Adult.

Mojok (2020). Diakses pada 2023. White Privilege Ternyata Juga Ada di Indonesia.

DetikHealth (2022). Diakses pada 2023. Viral Wanita Jombang Sering Suntik Putih Berakhir Autoimun hingga Sesak Napas.

Kemenkes (2022). Diakses pada 2023. Mengenal Infus Whitening.



Tags :
Other Articles