Skincare untuk Anak: Penting Nggak, Sih?
10 October 2024 - by Nadira Maurizka
COPY LINK

Skincare untuk Anak: Penting Nggak, Sih?

 

Ketika bayi, kulit bisa mengalami kering dan iritasi akibat penggunaan popok. Kulit bayi yang sensitif membuatnya cenderung mudah kering. Ditambah dengan tingkat imunitas yang belum terbentuk secara sempurna, anak-anak mudah mengalami alergi selama masa pertumbuhan. Hal ini membuat banyak merek yang berlomba-lomba mengeluarkan jenis skincare yang bisa digunakan untuk anak. Namun, apakah anak benar-benar butuh skincare? Yuk simak penjelasannya di sini!

 

 

Pentingkah penggunaan skincare pada anak-anak?

 

 

Skincare-anak.jpg

 

 

Skincare biasa kita gunakan untuk membantu melindungi kulit agar tetap terhidrasi dan mengurangi risiko alergi dan ruam. Pada bayi baru lahir, kulit bayi bisa menjadi sangat kering dan membuat kamu memutuskan untuk menggunakan skincare pada area yang ruam dan kering. Namun, kulit bayi juga sangat sensitif sehingga terdapat kandungan skincare yang tidak cocok justru bisa memperparah kondisi kulitnya. 

 

 

Baca Juga: 5 Kandungan Skincare untuk Kulit Kering

 

 

Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu alergi/ dermatitis pada bayi dan anak misalnya seperti;

 

  • Parfum/ kandungan parfum pada detergen atau skincare
  • Kandungan karet pada alat makan
  • Bahan pada pakaian
  • Popok
  • Toilet yang tidak bersih
  • Lingkungan sekitar yang tidak bersih

 

Selain itu, pengenalan bahan makanan pada anak juga bisa memicu alergi baru yang belum diketahui sebelumnya. Sehingga penting bagi kita untuk selalu sedia skincare seperti pelembab untuk memastikan kulit anak tetap lembab. Karena kulit yang kering akan lebih rentan memperburuk kondisi iritasi. 

 

 

 

Rekomendasi skincare berdasarkan usia anak

 

 

Skincare-bayi.jpg

 

 

Mengaplikasikan skincare untuk anak, kita harus menerapkan konsep “less is more”. Semakin sedikit skincare yang kamu gunakan akan lebih baik, karena dengan begitu kamu bisa tahu mana skincare yang memberikan manfaat dan lebih mudah untuk kamu menentukan skincare yang tidak cocok apabila muncul reaksi alergi.

 

 

Untuk mengurangi risiko iritasi pada bayi, kamu bisa melakukan rekomendasi ini;

 

1. Hindari menggunakan skincare yang mengandung pewangi 

2. Pastikan mencuci baju bayi yang baru sebelum dipakai

3. Tidak memandikan bayi terlalu sering dan terlalu lama

4. Pastikan area kelamin bayi kering sebelum menggunakan pelembab dan popok

5. Hindari penggunaan bedak bayi

 

Pada anak 6 bulan ke atas, kamu bisa mengaplikasikan physical sunscreen untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet. Berbeda dengan anak-anak yang masuk kategori pre-teens, keinginan mereka untuk menggunakan skincare yang sama dengan orangtuanya mungkin meningkat. Meskipun kulit anak tidak memiliki masalah seperti orang dewasa, mereka memiliki rasa ingin tahu dan meniru apa yang mereka lihat di media sosial.

 

Anak tidak memiliki kontrol penuh terhadap lingkungannya sehingga kita perlu memberikan batasan baginya untuk memilih skincare yang aman untuk kulit mereka. 3 jenis skincare yang direkomendasikan yaitu; sabun pencuci wajah, pelembab non-perfume dan sunscreen. Apabila anak kamu memiliki kondisi kulit sensitif dan rentan terkena iritasi, kamu mungkin perlu melakukan konsultasi ke dokter kulit untuk mendapatkan skincare khusus.

 

Anak yang sedang memasuki usia remaja mungkin mengalami perubahan hormon yang membuat kulitnya lebih berminyak dan mudah tumbuh jerawat. Hal ini sangat normal terjadi dan akan berangsur hilang dengan sendirinya. Sebagai orang tua, kamu bisa mendampinginya secara psikologis agar anak tetap percaya diri. Tetap gunakan skincare dengan bahan dasar yang natural dan bebas bahan aktif untuk menghindari iritasi yang berlebihan.

 

 

Baca Juga: Kulit Breakout dan Kusam? Yuk, Cek Tips Pakai Sunscreen yang Tepat!

 

 

Kulit anak tidak perlu mulus dan putih seperti para influencers di luar sana. Menggunakan produk skincare yang berlebihan bisa meningkatkan risiko iritasi kulit. Yang penting kulit anak tetap sehat, bebas alergi dan kemerahan. Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar skincare untuk anak, kamu bisa menanyakan langsung ke dokter ahli di sini, ya!

 

 

Referensi:

Clinics in Dermatology (2015). Diakses pada 2024. Allergic contact dermatitis: Kids are not just little people.

Nemours Kids Health (2024). Diakses pada 2024. Is It OK for My Child to Use Skin Care Products?

UCLA Health (2024). Diakses pada 2024. Kids exploring skincare may be at risk from influencers hyping incorrect products.

 

 

Tags :
Other Articles