Bagaimana Menghilangkan Rosacea pada Bayi? Simak Penjelasannya!
05 January 2024 - by Nadira Maurizka
|
Rosacea merupakan masalah kulit yang menyebabkan kemerahan, pustul seperti jerawat, hingga kerusakan pembuluh darah di area sekitar mata, wajah, leher dan juga dada. Meskipun terlihat seperti jerawat, kemunculan pustul ini tidak disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan jerawat.
Kemerahan dari rosacea biasanya bisa muncul dan hilang dengan sendirinya. Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi rosacea bisa memburuk. Beberapa pemicu kemerahan pada rosacea di antaranya seperti:
Baca Juga: Timbul Ruam di Area Mulut? Apa Penyebabnya?
Ciri-ciri rosacea yang muncul bisa berbeda pada setiap orang, namun biasanya rosacea diawali dengan kemerahan di area pipi (flushing atau blushing) dan kemerahan menetap di area sekitar hidung. Kulit yang menebal juga dialami oleh beberapa laki-laki. Rosacea juga bisa membuat mata menjadi iritasi, rasanya seperti kelilipan debu dan kemerahan akan menjalar ke area kelopak mata kamu.
Biasanya, rosacea berisiko pada orang dewasa di umur 30 hingga 60 tahun atau bisa juga pada perempuan yang sudah menopause. Namun, pada beberapa kasus rosacea juga dialami oleh bayi dan anak-anak. Yuk simak cara menghilangkan rosacea pada bayi!
Bayi dan anak-anak bisa mengidap rosacea, untuk memastikannya kamu bisa melihat ciri-ciri seperti di bawah ini:
- Mata merah dan iritasi
- Benjolan kecil seperti bisul di ujung kelopak mata (sty)
- Kelopak mata yang membengkak dan terasa gatal dan mengkilap
- Kemerahan di pipi yang tidak kunjung mereda
Biasanya anak-anak dengan kulit putih cenderung lebih terlihat kemerahan di area pipi, namun jika kemerahan ini tidak kunjung hilang, kamu bisa memeriksakannya ke dokter. Beberapa anak bisa memiliki jerawat seperti breakout pada wajahnya.
Bisul pada mata dalam kondisi rosacea biasanya akan tetap muncul meskipun sudah diatasi. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda anak terkena rosacea. Pada tahap ini, mata anak biasanya akan lebih sensitif apabila melihat cahaya.
Rosacea bukanlah kondisi yang terjadi akibat kuman atau bakteri, rosacea juga tidak menular, tetapi beberapa hal bisa memicu kembalinya rosacea. Segera jadwalkan konsultasi dengan dokter apabila anak kamu mengalami kondisi di bawah ini :
Sebelum menemui dokter, ada baiknya jika kamu melihat riwayat rosacea pada keluarga besar terlebih dahulu. Apakah anak memiliki kondisi penyakit tertentu yang bisa menyebabkan kemerahan pada kulit? Karena terdapat kemungkinan rosacea pada kulit anak sedang mereda pada saat jadwal konsultasi. Sehingga mempersiapkan informasi tersebut penting untuk ditanyakan pada dokter.
Dokter kulit akan menanyakan tentang gejala yang anak kamu alami dan melakukan beberapa tes kesehatan termasuk memeriksa kulit dan mata lebih seksama. Setelah melakukan pengobatan, anak mungkin akan diberikan beberapa salep dan antibiotik (untuk severe rosacea) untuk meredakan kemerahan dan gatal pada kulit dan mata. Selain itu, ada treatment di rumah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko kembalinya rosacea seperti;
1. Mencari apa yang menjadi pemicu rosacea pada anak. Apakah anak kamu memiliki sensitivitas berlebih pada udara panas atau dingin? Atau skincare dengan parfum yang mengenai kulitnya? Trigger ini perlu ditemukan untuk meminimalisir flare-up datang kembali.
2. Menggunakan sunscreen secara rutin. Bayi sejak usia 6 bulan sudah dapat menggunakan physical sunscreen dengan SPF minimal 30 dan bebas parfum.
3. Pastikan anak tidak memiliki alergi terhadap skincare biasa ia pakai, seperti hair lotion, body lotion, atau krim popoknya.
Baca Juga: 5 Penyebab Wajah Menjadi Bopeng
Tidak perlu khawatir, rosacea bisa diatasi apabila kamu cepat mendiagnosanya lebih cepat. Pengobatan yang tepat dari dermatologist dan rutin melakukan check-up akan mempercepat proses pemulihan. Selama pemulihan, anak bisa mengubah rangkaian skincarenya untuk kulit sensitif atau yang sudah diresepkan oleh dokter.
Apabila kamu masih punya pertanyaan seputar rosacea pada anak atau orang dewasa, kamu bisa menanyakannya langsung dengan dokter di sini ya!
Referensi:
American Academy of Dermatology Association (2023). Diakses pada 2023.. Could My Child Have Rosacea?
NHS (2023). Diakses pada 2023. Rosacea,
Stanford Medicine Children’s Health (2023). Diakses pada 2023. Rosacea.
Other Articles
|