Perbedaan Tanam Benang dan Tarik Benang

Memiliki wajah kencang, awet muda dan bebas keriput merupakan dambaan setiap orang. Berbagai penawaran metode kecantikan dengan harga yang bersaing akan dilakukan wanita maupun pria untuk mendapatkan standar bentuk wajah sesuai keinginannya. Ditambah belakangan ini muncul prosedur perawatan tarik benang yang diminati konsumen, padahal sebelumnya dunia kecantikan pernah dihebohkan dengan trend perawatan tanam benang.

Mungkin kamu masih bingung apa sih perbedaan metode tanam benang dan tarik benang? Lalu, metode manakah yang paling cocok untuk diterapkan pada wajahmu? Nah, untuk info lebih lanjutnya, kamu bisa terus simak artikel dibawah ini ya!

Baca juga: Apa Itu Tanam Benang?

Metode pengencangan wajah tanpa operasi

Berbeda dengan teknik operasi plastik yang menguras biaya lebih besar, metode tanam benang ataupun tarik benang cenderung tidak menyakitkan dan tidak membutuhkan banyak tindakan pada jaringan kulit sehingga proses pemulihannya juga akan lebih cepat dibanding operasi plastik. Akan tetapi karena hasil dari proses ini akan berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari jumlah benang, bentuk wajah dan kondisi kulit, sehingga jika kamu ingin melakukan tindakan dari perawatan tanam benang ataupun tarik benang disarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang kompeten, agar nantinya kamu mendapatkan saran yang cocok untuk masalah kulitmu.

Sebetulnya terdapat persamaan dari kedua metode kecantikan ini, yaitu dengan memasukkan benang ke bawah jaringan kulit kperdengan tujuan memperbaiki jaringan agar terjadi pengencangan pada wajah ataupun area tubuh yang diinginkan. Namun untuk lebih jelasnya fungsi dan jenis benang yang digunakan dari dua metode ini berbeda, tanam benang atau thread lift hanya memiliki fokus pada peremajaan kulit dengan pembentukan jar fibrinogen sehingga dapat menyamarkan tanda-tanda penuaan dan membentuk kolagen baru menggunakan benang khusus yang dapat diserap tubuh, sedangkan metode tarik benang memiliki fungsi yang beragam, seperti mampu membuat wajah lebih tirus dan membentuk kontur pada bagian hidung, alis, rahang ataupun cuping hidung serta dapat menarik jaringan kulit yang kendur untuk diperbaiki.

Jenis benang yang digunakan pada tanam benang dan tarik benang

Perbedaan lainnya antara metode tarik benang dan tanam benang yaitu terletak pada jenis benang dan teknik pemasangannya. Tipe benang yang digunakan untuk proses tanam benang menggunakan bahan yang polos dan hanya ditanam dibawah kulit dengan bahan Polydioxanone (PDO) seperti setipis rambut yang umumnya memiliki panjang 3-8 cm. Sedangkan untuk perawatan tarik benang, dokter akan menggunakan benang yang bergerigi dengan ketebalan seperti senar gitar dengan dengan panjang 10 cm, tujuan dari benang ini untuk menarik kulit yang kendur ke arah atas, sehingga bagian yang diinginkan akan terlihat lebih tirus. 

Baca juga: Perawatan yang Efektif Untuk Mengurangi Keriput

Hasil dari penggunaan teknik tarik benang akan bertahan sekitar 3-5 tahun dan lebih kuat dibanding metode tanam benang  yang hanya bisa bertahan sekitar 1 tahun. Sehingga selain tarik benang memiliki biaya yang lebih mahal hasil penyembuhan juga lebih lama dibanding proses tanam benang. Tarik benang akan jauh lebih kuat untuk menarik kulit yang kendur jika dibandingkan dengan tanam benang. Daya tahan tarik benang akan lebih lama sekitar 3-5 tahun dibandingkan dengan tanam benang yang hanya bisa bertahan sekitar 1 tahun. Karena efek yang diberikan tarik benang lebih tahan lama dan cepat terlihat maka biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal dan masa pemulihannya juga akan lebih lama dibandingkan tanam benang.

Jadi, setelah penjelasan diatas kamu sudah dapat memperkirakan perbedaannya bukan, untuk tanam benang dilakukan jika kamu ingin membentuk kolagen baru dan tarik benang digunakan untuk mengencangkan kontur wajah. Sehingga kamu akan tahu metode perawatan mana yang paling cocok dan dibutuhkan oleh wajahmu.

Yuk segera temukan dan kunjungi klinik kecantikan terdekatmu di sini!