Inovasi Terbaru Menurunkan Berat Badan Telah Hadir di Indonesia!
31 May 2023 - by Nadira Maurizka
|
Berat badan berlebih dan obesitas merupakan penyakit serius dan sering terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Kemunculan penyakit obesitas bisa memicu penyakit kronis lainnya seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, hingga beberapa jenis kanker. Berdasarkan UNICEF dan WHO, obesitas di Indonesia telah meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir. Terutama bagi mereka yang tinggal di area perkotaan, akan lebih mudah mengalami obesitas karena tingginya tingkat konsumsi makanan cepat saji.
Cara mengetahui apakah kamu memiliki berat badan berlebih atau obesitas bisa diketahui melalui perhitungan Body Mass Indeks (BMI). BMI merupakan perkiraan lemak tubuh yang didasarkan pada tinggi dan berat badan kamu. Jika nilai BMI di atas 25.0 hingga <30, maka bisa dikategorikan overweight. Obesitas sendiri memiliki kategori kelasnya sendiri, yaitu:
Untuk lebih akuratnya lagi, kamu bisa berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mencari tahu BMI kamu. Obesitas merupakan penyakit yang kompleks karena terdapat banyak latar belakang mengapa seseorang bisa sangat susah menurunkan berat badan. Mulai dari kondisi psikologisnya, genetik, faktor lingkungan, atau bahkan jenis olahraga yang dipilih bisa memengaruhi kadar lemak dan berat badan tubuh kamu.
Berat badan berlebih tentu bisa membuat tampilan tubuh menjadi terganggu. Misal dengan munculnya stretch marks, lemak perut yang tidak terkontrol, dan juga selulit. Namun di samping itu semua, obesitas tidak sesederhana masalah kecantikan lainnya. Oleh karena itu, sekecil apapun usaha kamu untuk menurunkan berat badan akan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu mulai untuk konsisten menurunkan berat badan;
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Berat Badan Naik
Untuk obesitas sendiri, diperlukan perhatian lebih untuk menurunkan berat badan agar berhasil mencapai berat badan yang diinginkan. Kabar baiknya, inovasi terbaru untuk menurunkan berat badan tanpa proses pembedahan kini hadir di Indonesia. Setelah lebih dari 89 negara merasakan manfaat dari program dengan teknologi terbaru ini. Respon positif didapatkan dari mereka yang sudah pernah mencoba teknologi “Allurion” karena teknologi terbaru ini mampu mengembalikan kualitas hidup para penggunanya menjadi lebih sehat dan dapat terhindar dari beragam penyakit yang diakibatkan oleh obesitas.
Berdasarkan informasi dari Allurion Technology, program penurunan berat badan mereka sudah berhasil menurunkan lebih dari 1 juta kg di seluruh dunia. Contohnya seperti pasien asal Kanada, Dorothy, yang berhasil menurunkan 21 kg; Carmen dari Perancis yang berhasil menurunkan berat badan sebesar 75 kg dan juga Marcela dari Kolombia yang menurunkan 48 kg berat badannya. Dan masih banyak testimoni lainnya. Allurion sendiri telah menemukan Program Penurunan Berat Badan dengan Allurion Technology ini pertama kali di tahun 2009. Program ini diawali dengan pengaplikasian secara oral hanya dalam 15 menit tanpa operasi, tanpa anestesi, serta tanpa endoskopi dan pasien mendapatkan penurunan signifikan dalam 16 minggu.
PT Regenesis Indonesia pada Juni 2023 mendatang akan memperkenalkan inovasi dunia ini dengan Program Penurunan Berat Badan yaitu “Allurion Technology” yang berasal dari Amerika. Indonesia menjadi negara ke 90 yang memiliki Allurion Program yang kemudian akan disusul dengan berbagai pelatihan sertifikasi untuk dokter-dokter di Indonesia.
Baca Juga: Penyebab Stretch Marks dan Cara Mengatasinya
Ron Pirolo selaku direktur PT Regenesis Indonesia menyatakan bahwa dengan di-launching-kannya Program Penurunan Berat Badan dengan Allurion Technology ini akan membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan berat badan ideal tanpa harus melakukan pembedahan/operasi.
Dengan banyaknya respon positif dari para pasien di dunia atas keberhasilan teknologi ini, PT Regenesis Indonesia optimis bahwa dengan adanya program penurunan berat badan dengan Allurion Technology, mampu membantu mengatasi masalah obesitas di Indonesia. Nantikan kehadirannya ya!
Referensi:
CDC (2022). Diakses pada 2023. Overweight & Obesity.
Mayo Clinic (2021). Diakses pada 2023. Obesity.
WHO (2021).Diakses pada 2023. Indonesia: Obesity rates among adults double over past two decades.
Other Articles
|