Ini Kisah Pasien Balon Lambung Allurion yang Turun 7kg dalam 3 Minggu
24 October 2023 - by Nadira Maurizka
COPY LINK

Ini Kisah Pasien Balon Lambung Allurion yang Turun 7kg dalam 3 Minggu

 

Diabetes saat ini masih menempati urutan teratas penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit kronis ini membawa efek samping yang membahayakan penderita. Kemenkes mengatakan, pada 2030 akan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang bsia terkena diabetes apabila pola hidup sehat juga tidak segera dilaksanakan.

 

 

Obesity

 

 

Beberapa contoh pola hidup yang tidak sehat dan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes adalah:

 

  • Kebiasaan merokok
  • Terlalu banyak makan makanan yang berminyak dan bersantan
  • Jarang minum air putih
  • Tidak rutin berolahraga

 

 

Kebiasaan di atas mungkin sering juga kita lakukan. Namun, jika disepelekan, hal tersebut bisa memberikan efek samping yang bahaya. Diabetes atau yang dikenal juga sebagai penyakit kencing manis merupakan ketidakmampuan tubuh memproses glukosa dalam aliran darah. Akibatnya, komplikasi yang terjadi di dalam tubuh bisa menyebabkan serangan jantung, darah tinggi, hingga kerusakan organ tubuh seperti tulang dan sendi. Salah satunya yang dialami oleh Fajar.

 

Kabar baiknya, Fajar kini berhasil menemukan solusi untuk penyakit obesitas yang menyebabkan diabetes pada dirinya itu dengan Balon Lambung Allurion. Yuk simak cerita lengkapnya!

 

 

Baca Juga: Penyebab Stretch Marks dan Cara Mengatasinya

 

 

Perjalanan Fajar mengatasi obesitas dengan Allurion

 

 

Fajar atau kerap dikenal dengan panggilan Faris ini dulu merupakan seorang atlet Taekwondo. Namun saat ia mengalami cedera lutut di tahun 2016, semuanya jadi berubah. Rutinitas olahraga yang selama ini ia tekuni harus berhenti begitu saja. Hal ini membuat Fajar kesulitan mengontrol nafsu makan dan berujung kepada kondisi over weight atau obesitas. Dari awal berat 74 kg menjadi 117 kg. Penambahan berat badan ini justru membuat cedera lutut yang pernah dialami Fajar semakin memburuk.

 

Kelebihan berat badan bisa memengaruhi hampir segala aspek kesehatan, mulai dari kesehatan reproduktif, pernafasan, mood, daya ingat hingga masalah kulit seperti stretch marks. Obesitas juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

 

Perubahan pola hidup menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari penyakit tersebut. Fajar mengatakan, sudah banyak metode diet yang ia coba, mulai dari intermittent fasting, diet rendah kalori dan juga diet tinggi protein. Namun, penurunan berat badan hanya terjadi di awal-awal diet dan justru bertambah drastis ketika ia tidak melanjutkannya secara teratur (efek yoyo).

 

Sudah cukup lama Fajar menekuni diet yang tidak kunjung membuahkan hasil ini, hingga akhirnya ia mencoba Balon Lambung dari Allurion di Jakarta Slimming Center. Dalam 3 minggu penggunaan, Fajar berhasil menurunkan berat badan sebesar 7 kg. Fajar merasa setelah menggunakan program balon lambung Allurion ini, ia menjadi lebih semangat lagi untuk melakukan pola hidup sehat.

 

 

Baca Juga: Antusiasme Para Dokter Hadir dalam Pelatihan Program Balon Lambung Allurion

 

 

Meskipun pada 3 hari awal penggunaan Fajar merasa tidak nyaman di lambung, namun hal itu berangsur hilang. Ia juga menyatakan bahwa saat ini ia sudah bisa melakukan olahraganya lagi seperti taekwondo dan futsal. Hal yang ia senangi dalam penggunaan balon lambung Allurion ini adalah, segala aktivitas dan kondisi tubuh sudah dimonitor oleh Allurion menggunakan Allurion Connected Scale and Health Tracker. Sehingga perkembangan tubuhnya dari hari ke hari akan dipastikan selalu aman. Fajar dan pasien lainnya juga diberikan timbangan untuk bisa memantau berat badan mereka setiap waktu.

 

Yuk, tunggu apa lagi! Apabila kamu atau orang sekitar kamu memiliki masalah obesitas, kamu bisa merekomendasikan program balon lambung dari Allurion ini yang sudah terbukti aman dan nyaman dilakukan.

 

 

Referensi:

Kemenkes (2018). Diakses pada 2023. Diabetes: Penderita di Indonesia bisa mencapai 30 juta orang pada tahun 2030.

CDC (2022). Diakses pada 2023. Health Effects of Overweight & Obesity.

Harvard School of Public Health (2023). Diakses pada 2023. Obesity Prevention Source.

 

Tags :
Other Articles