Aman Nggak Sih Melakukan Phenol Peeling? Ini Penjelasannya!
06 January 2024 - by Nadira Maurizka
|
Kulit yang sehat dan mulus tidak cukup hanya mengandalkan metode cleansing wajah saja, namun juga perawatan wajah menyeluruh, misalnya seperti perawatan peeling. Peeling dilakukan untuk membuang lapisan teratas kulit, seperti kulit mati yang belum terangkat hanya dengan mencuci wajah saja. Peeling umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu physical peeling dan chemical peeling. Physical peeling dilakukan dengan menggunakan skincare eksfoliasi dengan kandungan bahan seperti gula hingga biji-bijian. Physical peeling biasanya cukup aman kamu lakukan di rumah.
Peeling menjadi treatment yang cukup digemari banyak orang karena manfaatnya yang bisa membuat kulit menjadi semakin halus, mengurangi keriput dan membantu memudarkan bekas jerawat. Selain itu, treatment peeling juga dinilai cukup terjangkau. Di klinik kecantikan, chemical peeling lebih sering dilakukan karena tidak sembarang orang bisa menggunakan kandungan skincare peeling. Salah satunya adalah dengan phenol peeling. Sudah pernah dengar? Yuk simak penjelasannya!
Baca Juga: Chemical Peeling vs Physical Peeling, Apa Perbedaannya?
Phenol peeling atau dikenal juga dengan deep skin peel merupakan peeling yang menggunakan “cairan fenol”. Peeling ini dapat mencapai ke dalam kulit yang “sangat dalam” dan cocok dilakukan oleh pasien yang memiliki masalah kulit akibat paparan sinar matahari.
Phenol peeling bisa mengatasi masalah kulit seperti:
Meskipun phenol peeling merupakan jenis peeling yang cukup keras, tidak dibutuhkan anestesi dalam prosedurnya dan bahkan masa pemulihannya sangat sebentar. Cara kerjanya cukup sama dengan peeling pada umumnya, yaitu dengan menghilangkan lapisan teratas kulit yang memiliki masalah pigmentasi dan keriput halus. Karena kinerjanya yang menjangkau lapisan kulit terdalam, phenol peeling lebih efektif untuk mengatasi kerutan dan pigmentasi yang cukup parah yang tidak bisa diatasi dengan chemical peeling biasa.
Setelah treatment, dokter akan mengaplikasikan protective gel dan bedak pada area yang dirawat. Kulit kamu akan mengalami bengkak dan kemerahan dalam 24 jam kedepan. Setelah itu, kulit akan mulai kecoklatan dan mengelupas di hari ke-5 dan ke-7. Pada tahap ini, kamu wajib menggunakan sunscreen dan re-apply setiap 2 jam sekali.
Sayangnya, phenol peeling kurang direkomendasikan untuk pasien dengan kulit gelap. Pasien dengan kulit caucasian (kulit putih) pun hanya bisa melakukan peeling ini di area wajah dan leher saja. Meskipun begitu, sebuah penelitian dari Aesthetic Plastic Surgery (2018) menunjukkan bahwa cairan fenol yang sudah dimodifikasi bisa mengatasi freckles pada kulit Asia. Namun belum semua klinik memiliki phenol peeling yang aman untuk kulit Asia. Hal ini dikarenakan banyaknya komplikasi yang dialami pada kulit Asia.
Manfaatnya yang bisa menghilangkan keriput hanya dengan satu kali treatment juga dibarengi dengan efek sampingnya yang cukup berat. Beberapa efek samping yang bisa muncul setelah phenol peeling yaitu:
Cairan fenol pada phenol peeling sebenarnya aman digunakan untuk treatment peeling, namun penggunaannya harus dilakukan oleh dokter yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Mengingat risikonya yang cukup besar.
Baca Juga: Menghilangkan Double Chin dengan Suntik? Begini Penjelasannya
Jika kamu ingin melakukan phenol peeling, selalu konsultasikan dulu kondisi kulit kamu dan jenis kulit kamu untuk meminimalisir efek samping yang bisa membahayakan kamu. Untuk konsultasi seputar tanda penuaan dan masalah kulit lainnya, kamu bisa langsung tanyakan pada dokter di sini ya!
Referensi:
PubMed (2018). Diakses pada 2023. Chemical Peeling with a Modified Phenol Formula for the Treatment of Facial Freckles on Asian Skin.
Cleveland Clinic (2021). Diakses pada 2023. Chemical Peeling.
Allure (2023). Diakses pada 2023. Are Phenol Peels Worth the Risks? What to Know About the Controversial Treatment.
Essence Medical (2023). Diakses pada 2023. Deep Skin Peel.
Other Articles
|