Halo, Satria Sanjaya. Terima kasih sudah bertanya di Heystetik.
Saya dr. Risty Hafinah SpDV akan membantu menjawab pertanyaan kamu.

Seperti tahi lalat ini bisa beberapa kemungkinan:

1. Nevus melanosit  yaitu tahi lalat jinak

2. Melanoma yaitu kanker kulit berasal dari sel melanosit

3. Keratosis seboroik/disebut karang yaitu tumor jinak keratin kulit akibat genetik/turunan, sinar matahari, faktor aging

4. Skin tag yaitu pertumbuhan jinak epitel kulit berlebih yg menggantung

Tahi lalat dicurigai ke arah kanker (melanoma) bila ada tanda-tanda:

1. Asimetris: bila dibagi 2 dengan garis khayal bentuk sisi satu dengan sisi yg berseberangan tidak sama, tidak seperti bayangan

2. Batasnya tidak tegas dengan kulit sekitar dan tidak beraturan

3. Warna dalam 1 tahi lalat ada lebih dari 2 warna, jadi ada warna hitam, cokekat tua, cokelat muda, bisa ada bagian yg warma putih, abu2 atau biru

4. Ukurannya besar lebih dari 6 mm

5. Seiring waktu ada perubahan baik ukuran, bentuk, dan warnanya

Untuk itu bila ada tahi lalat perlu diperiksa langsung ke dr. SpKK/SpDV dan dibantu pemeriksaan dermoskopi (seperti alat kaca pembesar) yang fungsinya untuk melihat struktur tahi lalatnya, apakah ke arah jinak atau yg ganas (melanoma). Bila dari pemeriksaan fisik dan ditunjang pemeriksaan dermoskopi ada kecurigaan ke arah melanoma maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi eksisi (diambil sedikit jaringan tahi lalatnya) untuk diperiksa di bawah mikroskop sehingga tepat pasti diagnosisnya.

Silahkan periksakan ke dr. SpKK/SpDV terdekat untuk mendapat diagnosis dan pemeriksaan yang tepat.

Terima kasih, semoga membantu.